Catatan Harianku Selama Ramadhan 1427 Hijriah….
Sepuluh Hari Kedua……
Hari Ke sebelas
(04 Oktober 2006)
Catatan Pertama:
Adakah contoh kecil yang membuktikan bahwa puasa dan sugesti akan kekuatan puasa itu terpancar dan mengalir pada diri seseorang ?
Yang ada…hari ini Aku menyaksikan bagaimana seorang petugas air mineral mengangkat galon demi galon air tersebut untuk dibawa dan diletakkan di dapur rumah Ku, pada jam-jam menjelang magrib…jam-jam dimana rasa haus sudah benar-benar sampai di tenggorokan…
Aku tanya apakah dia berpuasa…. ? Alhamdulillah dia bilang puasa….
Ternyata tidak tersirat rasa lelah dan letih baginya dalam menjalani puasa….
Catatan Kedua :
Jika manusia tunduk dan patuh pada Allah, maka semua akan berjalan pada alurnya dan dunia akan menjadi aman…
Terus Aku mendapat informasi dari buku “berpuasa seperti rasulullah halaman 16” bahwa diriwayatkan oleh Hudzaifah bin Al Yama RA : “FITNAH (ujian) sesesorang dalam KELUARGAnya, HARTAnya dan TETANGGAnya, bisa ditebus dengan SHOLAT, PUASA dan SEDEKAH.”
Hari Ke dua belas
(05 Oktober 2006)
Catatan Pertama :
Masalah Rezeki dan Bagaimana mengatur keuangan sehinga berada di jalan yang diridhoi Allah ?
Gaji 500ribu, 1 juta, 10 juta, 15 juta, 100 juta dan seterusnya…
Mengapa selalu sulit untuk mengaturnya agar bisa ditabung untuk hal yang lebih penting lagi bagi masa depan ?
Aku sampai sekarang masih mengalami kesulitan mengatur keuangan dengan bijak, meskipun semuanya InsyaAllah berasal dari harta yang halal dan disalurkan atau dibayarkan untuk kebutuhan yang baik dan dijalan Allah.
Mungkin Aku masih harus banyak belajar dan ikhlas dalam lmengatur keuangan sehingga tidak letih sendiri…. ?
Catatan Kedua :
Setia manusia Percaya pada Allah…
Apabila manusia tersebut melaksanakan niatnya dengan “program” yang baik demi karena Allah, maka InsyaAllah dapat tercapai apa yang diinginkan oleh manusia tersebut…
Pertanyaan berikutnya.. mungkinkah pencapaian setelah ramadhan dapat didapatkan jika tanpa melalui program ramadhan ?
Hari Ke tiga belas
(06 Oktober 2006)
Pengorbanan….
Pernah merasakan telah melakukan dan berkorban akan satu hal sementara orang lain menanggap sepele pengorbanan tersebut ?
Bagaimanakah cara mengantisipasi perasaan gak enak seperti ini ya ?
Cobaan….
Ketika anak yang telah kita kenal dari kecil dan tanpa kita sadari tahu2 ia bercerita bahwa ia telah melakukan zina….
Ketika seorang suami yang dicintai…mendadak jatuh pingsan ditengah keramaian sehingga tidak dapat bekerja….
Ketika seorang istri sudah susah-susah masak untuk suami… sementara suami pulang dan bilang bahwa ia sudah makan diluar…
Ketika sang ayah memohon bantuan dana untuk keperluan yang dia bilang amat penting tapi si anak sedang tidak ada uang…
Ketiak sang makmum menunggu sang imam.. tapi tidak atau belum kunjung datang juga untuk memimpin sholat berjamaah….
Apakah semua itu termasuk cobaan ????
Hari Ke empat belas
(07 Oktober 2006)
Ketika Air tidak mengalir….
Kali ini Aku sempat merasakan apa yang tetangga-tetanggaku rasakan, yakni ketika air bor (air tanah) tidak ada yang bisa dihisap dan digunakan.
Untungnya aku mencoba untuk ikhlas..bersabar dan tidak panik.. (sebuah sifat yang jarang sekali muncul pada diriku…..)
Alhamdulillah setelah melewati beberapa jam penuh rasa khawatir.. akhirnya setelah berbuka puasa, airnya mulai mengalir kecil… tapi terus ada…
Walhasil bisa untuk mencuci piring, buang air dan terutama untuk berwudhu..
Apalagi saat ini ada sepupu-sepupu yang pada kumpul serta berbuka puasa di rumah.
Kali ini aku baru merasakan apa yang juga sering dirasakan mama…ketika air dirumah berhenti mengalir…..
Hari Ke lima belas
(08 Oktober 2006)
Catatan hari ini lebih difokuskan pada upaya untuk menjaga hati agar bisa lebih bersih dan lebih lagi…
Meskipun upaya itu sangat sulit, tapi harus terus dilatih..
Aku terkadang masih merasa sulit menghindari perasaran atau prasangka jelek terhadap sikap seseorang terhadap diriku…
Sulit juga untuk mencoba berprasangka baik atas sikap orang lain yang memberikan dampak tidak enak pada diriku,..
Upaya membersihkan dan menjaga hati ini harus terus dilatih dan dilatih agar tidak membuat banyak debu menutupi hati ini……
Hari Ke enam belas
(09 Oktober 2006)
Bersabar…. Menjadi tema untuk aku hari ini…
Aku tengah di ruang tunggu pusat diklat pandu di jakarta utara sambil menunggui sang suami selesai mengikuti diklat untuk hari ini…
Aku juga belajar bersabar atas sikap orang-orang dan keluarga di jakarta yang “menjugde” jelek terhadap orang terdekat ku..
Aku juga terus belajar sabar agar bisa bersih hati ….ini terus aku jadikan “theme of my life” dalam ramadhan tahun ini….
Hari Ke tujuh belas
(10 Oktober 2006)
Cobaan lagi…
Baru kali ini aku merasakan suhu tubuh mencapai 40 derajat celcius dan ini terjadi jam 4 sore menjelang berbuka puasa…
Aku terus bertahan untuk tetap berpuasa hingga bedug magrib.
Hanya Allah yang tahu bagaimana rasa tidak enak dalam kondisi tubuh panas tinggi seperti ini namun terus berpuasa…
Ini benar-benar satu bentuk cobaan lain lagi dalam hidupkun…
Lepas magrib aku ke dokter……
Hari Ke delapan belas
(11 Oktober 2006)
Cobaan terus datang lagi…
Kali ini aku betul-betul tidak bisa berpuasa sama sekali.. dan aku telah melewatkan dua kali teraweh. Sedih banget…
Kebiasaan buruk tidak berolahraga, kurang minum dan tidak memperdulikan rasa capek, ternyata menambah ambruk kondisiku…
Akhirnya menginaplah diriku di hotel kelas 1 Rumah Sakit Pondok Indah…
Mudah-mudahan teguran Allah kali ini menyadarkan aku betapa pentingnya air putih bagi tubuh ini dan betapa perlunya olahraga…
(tapi aku masih malas juga melakukan olaharaga….huuuuuuuuuuu)
Hari Ke sembilan belas
(12 Oktober 2006)
Hari kedua aku gak bisa berpuasa lagi karena harus menginap di RSPI.
Aku coba isi waktu dengan nonton tv dan membaca…
Lalu aku mendapatkan sebuah cukilan kalimaat yang isinya ngewakili sebuah “punishment” buat ku… bahwa “Yang sering kita lupa sebenarnya kita akan selah sehat apabila kita tidak menganiaya diri sendiri. Termasuk menganiaya diri sendiri adalah bila bekerja/makan/minum/beraktivitas apapun secara berlebihan”. (majalah dokter kita. Edisi Oktober 2006. halaman 61)
Hari Ke dua puluh
(13 Oktober 2006)
Pelajaran dan pengalaman apa yang hari ini ku dapat ya ?
Selain punya hutang 3 hari puasa sama Allah ?
Terus melewatkan teraweh jelang akhir ramadhan untuk yang ketiga kalinya juga ??
Dan masih belum berhasil mengalahkan rasa kurang sabar terhadap kondisi yang dihadapi saat ini ?
Mungkin kunci untuk tafakur, ikhlas dan merenungi perbuatan, sikap, pikiran dan keingan Aku yang selama ini menjadi jawaban atas kondisi aku hari ini.
Salah satu ustaz di TV sore hari ini ada yang bilang, “apabila kita mengalami ujian sakit, maka coba bersabar..ikhlas dan renungi atas perbuatan-perbuatan yang pernah dilakukan. Mungkin semua itu terkait dengan ujian sakit ini. Selain itu untuk menyeimbangkan waktu yang hilang selama sakit, maka bersedekah menjadi salah satu jawabannya.”
No comments:
Post a Comment