Wednesday, December 24, 2014

[Cooking Mom] Sayur Daun Ubi Tumbuk Yang Menggoda Selera



Hasil percobaan masak daun ubi tumbukku yang ke 3.


Sepertinya, kalau ada request suami, atau bahan di dalam kulkas, aku mau juga ngendon di dapur. Berlama-lama membuat bumbu dan masak. Meski kadang ujung-ujungnya aku malah gak ikut makan, atau makan sedikit. Karena udah "kenyang" akibat masak...

Kemaren, aku beli daun singkong. Kebetulan dapat bunga kincung (bunga kantan atau bunga kecombrang) di warung sayur dekat rumah. Suami juga request bikin sayur ubi tumbuk, dan adik ipar dengan sukarela menghibahkan resep keluarga ala (alm) Mami mertua via bbm :) 

Maka aku coba memasak sayur ubi tumbuk. 

Percobaan pertama, beberapa minggu lalu. Aku memblender daun singkongnya, dan hasilnya. Sayur BUBUR daun ubi :) ... Alhamdulillah, meski bentuknya nggak keruan, rasanya gak jelas, suami tetap makan dengan lahap dan meminta digorengkan sekeping kecil (ah bahasanya) ikan asin. 

To tell the truth, aku nyaris give up nih nyoba lagi. Tapi suami bilang,..."Ini nih jeleknya Bunda. Kalau udah gagal sekali, langsung gak mau nyoba lagi." Eh... aku bete donk dibilangin gitu..hihihi. 

Baiklah... kusingsingkan lengan. Aku coba sekali lagi. 

Percobaan kedua, aku tumbuk daun singkongnya. Kugunakan ulekan sambel dari batu. Lumayan lebih bagus bentuknya daripada diblender. Bumbu-bumbu kusiapkan. Lalu kucoba lagi. 

Menurut suami, much better. Meski masih kurang kental dan kurang wangi bunga kincungnya. 

Hemmm, mungkin karena aku hanya pakai 1 pucuk bunga kincung. Baiklah...:) 

Kali ini aku coba lagi. Kutambah bunga kincungnya, santannya juga dan jumlah daun singkongnya juga lebih banyak. 

So far, kata suami tadi, sudah mendekati. Meski kurang asin. (Nah bagian kurang asin ini, sengaja kulakukan, karena suami request ikan asin belado. Bahaya kalau terlalu asin. :D)

Baiklah... 

Berikut resep Sayur Daun Ubi Tumbuk (pengantarnya panjang amat yaa...hehehe) 

1. Daun singkong (daun ubi, pucuk parancih, whatever the name is...) 1-2 ikat (tergantung sukanya aja. Kalau 2 ikat, berarti pengaruh ke bumbu ya?

2. Santan. Aku menggunakan 2 kotak ukuran biasa Santan Kara. Jadi kalau pakai santan kelapa asli kurang lebih setengah panci ukuran sedang ya? (jika daun singkongnya 2 ikat sedang). Pokoke kental deh!

3. Bawang merah 7 butir (tergantung selera)

4. Cabe merah 7 buah (aku sih lebih dan kadang campur cabe rawit merah beberapa biji, tergantung harga cabe...hihihi)

5. Bunga Kincung/Kantan/Kecombrang 2 pucuk bunga. 

6. Jahe, Laos (Lengkuas), Kunyit (masing2 seukuran jempol, kecuali kunyit, gak perlu terlalu besar)

7. Daun serai 2 buah. (Disimpul)


Penampakan Bunga Kincung
pinjem gambar dari sini 


Cara membuatnya. 

Pertama, daun singkong dipilih daunnya yang muda, cuci lalu tumbuk (pukul-pukul hingga pecah-pecah sebesar ujung kuku). Sisihkan dalam piring. Oh iya, daun singkongnya gak perlu direbut dulu. Jadi kita berasa kayak main masak2an nih. Daun singkong mentah yang sudah dicuci, langsung ditumbuk/dipukul. 

Kedua, bawang, jahe, laos, kunyit dan cabe diblender sampe halus. (Jika senang digiling/diulek halus, jauh lebih enak tentunya). 

Bunga kincung 2 pucuk diiris tipis (wanginya akan semerbak mengundang ketika diiris) 

Jika sudah siap semuanya, masukkan secara bersamaan. 

Jadi panci berisi santan, bunga kincung yang sudah diiris, bumbu yang sudah digiling dan daun ubi yang sudah ditumbuk dicampur jadi satu. Jangan lupa masukkan daun serai. Letakkan di atas api ukuran sedang, dan aduk perlahan, hingga rata. 

Kurang lebih 15-20 menitan deh ngaduknya. Gunakan api kecil, agar santan tidak pecah.  Jangan lupa masukkan garam sesuai selera. 

Selesai deh! :)


Sekedar informasi, rasa kuah sayur akan agak getir, tapi aromanya mengundang, serta warna atau penampakannya akan sedap dipandang. Makan sayur ini harap dibarengi dengan ikan asin dan sambal, atau belado ikan asin, atau belado cabe hijau cumi asin.

Ada juga yang bareng teri kacang belado, atau sambal dan dadar telor irisan cabe rawit. 

Pokoknya harus ada temannya. Kalau hanya sayurnya aja sih, mungkin akan aneh rasanya di lidah. 

Ada sebagian penduduk daerah Sumatera yang menambahkan ikan teri, atau ikan asep ke dalam sayuran ini. Aku belum pernah nyoba. 

Resep ini adalah resep yang rutin digunakan ibu mertua, dan diturunkan ke anak-anaknya. Akhirnya setelah menikah 15 tahun, aku berhasil juga membuatnya. Alhamdulillah suami suka dan gak pernah komplain sama sekali. Setiap aku masak, pasti dihabiskannya, meski harus 2-3 hari berturut-turut pake sayur ini aja...hihihi

Selamat mencoba ya....:) 



10 comments:

  1. baru tahu ada bunga kincung, uni. :D kalo sayur daun ubi aku lumayan sering makan, tapi biasanya beli, hehe. kapan2 nyobain bikin sendiri ah. makasih resepnya, uni.

    ReplyDelete
  2. Kalo di jawa namanya Bobor.

    ReplyDelete
  3. Wah yummii unii..kalau Makassar sayur tuttu' sepupuku yang lama merantau di Kanada, pas pulang requestnya ini sama mamaku hihi..

    ReplyDelete
  4. Apapun bhn dan bentuknya kalo judulnya sayuran aku doyaan mak. Dan ini penampakannya sprtinya swdappp

    ReplyDelete
  5. Punya suami orang Karo.dan.belum pernah buat sayur ubi tumbuk. Padahal suka.hehehe. Dasar pemalas.

    ReplyDelete
  6. @ila... hehehe, gak semua suka pake bunga kincung ini. karena meskipun wangi, tapi getir rasanya..:)

    @mbak uwien, pake kincung juga ya bikinnya? dan ditumbuk atau dipukul2 daunya?

    @dedew... makasar juga ada toh? sayur tuttu... baru dengar uni... sama juga resepnya ya dew?

    @irma, hehehe.. pokoke daun aja ya.. kayak ibu saya kalau gitu..semua daun dimakan... :D

    @mbak dona, saya juga pemalas masak sebetulnya. tapi akhir2 ini suami sering rindu masakan ibunya (ibunya belum 2 tahun meninggal), jadi saya berjuang belajar masak..hehehe

    ReplyDelete
  7. Aku udah coba resep ini dan suamiku sangat suka. Makasih banyak Uni Dian :)

    ReplyDelete
  8. Kalau di daerahku (makassar) ini namanya sayur tuttu. Tapi tanpa bunga kincung hehe...
    Sakam kenal mbak dian. Blognya saya follow balik yah

    ReplyDelete
  9. Yaaahh... Bunga kincungnya asiiiing.... Nggak pernah liat bunga kayak gitu, Uni. Btw kalo diganti bunga lain nggak bisa? Bunga mawar, gitu? Biar lebih romantis *Lari*

    ReplyDelete
  10. @ Qadriea,

    duh senang bisa bagi resep, padahal bukan orang yang bisa masak nih uni..hehehe

    @mbak sri muliana

    iya kayak gule pucuk parancih orang minang berarti mbak, gak pake bunga kincung..:) salam kenal juga mbak..:)

    @ izzah...

    izzah coba dulu ya pake bunga kamboja, biar terasa aroma kuburannya...wkwkwkw

    ReplyDelete