Tuesday, August 15, 2017

(Travelling Mom) Grand Zury BSD : Membalut Perayaan Agustusan Dengan Sepeda dan Makanan Klasik


Saat masuk ke Lobby Hotel
Akan kita temukan, cuplikan kisah sejarah Sepeda Ontel
di Indonesia
 Membungkus sebuah perayaan kemerdekaan negera, dengan cara yang beda atau unik, adalah hal yang tidak mudah. Namun, Grand Zury BSD berhasil memilih tema kegiatan yang pas dan unik pada momentum Agustus 2017.

Kali ini pilihan untuk bernostalgia dengan Sepeda Ontel serta menyajikan makanan khas Indonesia yang diadopsi dari negara Belanda, memberi warna tersendiri bagi pengingat nuansa masa kemerdekaan dulu.

Komunitas Ontel Tangerang
alias
Oncom (Ontel Communituy)
Sepeda Ontel sendiri adalah sepeda warisan dari penjajahan Belanda. Dibawa oleh Kaum Penjajah dan digunakan sebagai alat transportasi dalam rangka menikmati nuansa Indonesia tahun-tahun itu.

Saat ini, Sepeda Ontel adalah benda sejarah yang mahal dan antik. Pemeliharaannya meski mudah, tapi tidak murah, karena onderdil aslinya sudah sulit ditemukan. Sepeda-sepeda Ontel jenis yang lebih kecil juga ada, namun itu adalah sepeda buatan Cina. Lebih familiar dan cocok dengan ukuran tubuh orang Indonesia.

Kerjasama yang keren
Antara Hotel dan Komunitas
Kerja sama Grand Zury BSD dengan Oncom atau Ontel Community milik orang Tangerang, adalah dengan bersepeda mulai dari Kawasan Taman Kota BSD hingga Lobby Grand Zury BSD. Tujuan utamanya tentu mempromosikan pelestarian sepeda ontel.
Bergaya sebelum mulai bersepeda

Aku ikutan mejeng bareng Ontel di depan
Taman Kota BSD

Team Penggembira dari pihak manajemen hotel 

Disambut secara khusus
dalam balutan pakaian keren khas tradisional
oleh General Manager Hotel Grand Zury BSD

Berbagi kenang-kenangan

Bersama merayakan kemerdekaan dengan cara yang khas 

Bentuk perayaan berikutnya adalah pembuatan menu khusus selama bulan Agustus 2017. Dimana bintang utamanya adalah Klappertaart, Kroket, Perkedel, Lapis Legit dan Poffetjes.

Klappertart, kue khas Menado.

Kroket, awalnya dari Perancis, diadopsi Belanda, lalu disesuaikan dengan bumbu
khas Indonesia. Biasanya ada unsur sayur di dalamnya


Perkedel, bahasa  Belandanya Frikadeller. Berbahan daging
yang dicampur kentang, tanpa sayuran. 


Lapis Legit. Siapa mengira, aslinya adalah Kue Seribu Lapis
Dinyatakan kue sempurna, jika berhasil membuat dalam 18 lapiran 


PofferTjes
Meruakan Pancake ukuran Mini. Enak banget.
penampilannya juga elegan

Setiap makanan tersebut, ternyata berkorelasi dengan warisan penjajahan Belanda. Semuanya adalah jenis makanan khas Belanda yang diadopsi oleh masyarakat setempat di Indonesia, disesuaikan bahan makanannya dengan bahan khas Indonesia, hingga menjadi makanan tradisional dengan ciri khas Indonesia. 
Para Tester sekaligus Penggemar Foto Makanan beraksi
Dua teman baikku ini, Anne dan Erlita,
mencoba sisi lain dalam mengambil gambar
inilah seni Food Photograper

Grand Zury BSD, dengan pintar membidik jenis makanan ini sebagai menu andalan di bulan kemerdekaan ini. Rasa makanan ini pun sungguh menggoyang lidah. Apalagi dibandrol, dengan kisaran harga bersahabat bagi kantong masyarakat kelas menengah, yakni di kisaran 20 ribu ++ hingga 40 ribu ++.

Sepertinya, sekarang adalah waktu yang tepat untuk menginap di Grand Zury BSD, tidak saja karena fasilitas hotel yang Feels Like Home, namun  sekaligus menikmati pesona makanan klasik hasil adopsi sejarah Indonesia-Belanda. 

Penulis berserta teman dan mbak Dhini, markomnya Grand Zury BSD

10 comments:

  1. Aku fokus ke makanannya uni. Gleg hwhw.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang enak Yan.. hehhe..

      Enaknya memang jdi terter food ya.. hehehe

      Delete
    2. Emang enak Yan.. hehhe..

      Enaknya memang jdi terter food ya.. hehehe

      Delete
  2. Seru banget acaranya,kangen nginep di Grand Zuri bsd. Klapetartnya,uwww

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya.. enak klapetaartnya yaaa

      Delete
    2. Iya.. enak klapetaartnya yaaa

      Delete
  3. Lagi enak-enak sarapan di halaman, e disuruh naik ke teras atas. Tapi nggak nyesal sih, karena camilannya yang komplit dan ciamik

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha...iya Ayah Dian. untung belum terlalu kenyang ya ? hehehe

      Delete
  4. beneran unik danvkreatif acaranya ya mba.jd pengen lagi ikutan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. kapan kira2 diadain lagi kreativitas yan glainnya ya mbak Ety? hehehe

      Delete