Thursday, April 30, 2015

[Cooking Mom] Setelah 16 Tahun Meragu. Berhasil Bikin Gulai Aceh Ala Mami Mertua.


Menjadi istri seorang berdarah Aceh dan Batak, tentu membuatku harus belajar mengenal banyak makanan di utara Sumatera tersebut. Biasanya juga masak yang pindang-pindangan atau tumis-tumisan sederhana saja, namun setelah menikah, aku dikenalkan lagi dengan varian jenis makanan yang rada rumit masaknya, seperti sayur ubi tumbuk khas medan dan tentu saja gulai Aceh kesukaan suami tercinta. 

Sebetulnya, resep gulai Aceh ini pernah didiktekan mertua, bahkan pernah diajari  satu kali cara memasaknya waktu pulang kampung ke Belawan. Tapi, justru setelah melihat catatan dan cara memasaknya yang menurutku saat itu luar biasa ribet, aku jadi keder untuk belajar membuatnya. Bukan apa-apa, aku kenal bumbu dapur aja setelah 2 tahun menikah. Lah ini, dikenalkan dengan masakan dengan berjibun rempah di dalamnya, serta proses masak yang harus digiling (waktu itu mertua tidak merekomendasikan menggunakan blender...harus digiling tangan. Ampun deh...aku nyerah banget kalau udah lihat gilingan batu gede milik keluarga besar suami). hehehe

Beberapa kali (alm) Mami mertua menyarankan aku memasak gule aceh, karena memang ini makanan kesukaan suami banget. Tapi kupikir, ada mami ini. Dan saat Mami mertua berpulang ke rahmatullah, aku masih berpikir.. ah masih ada adek ipar ini. Kebetulan, Nancy, adek suami ini jago masak, dan rasa masakannya tidak beda jauh dari buatan (alm) mami mertua. 

Tapi setelah 2 tahun kepergian (alm) mami mertua, dan rasa malu, karena minta tolong adik ipar bikin gulai aceh melulu, akhirnya aku nekad ingin mencoba.

Beberapa bulan yang lalu, aku minta adik iparku, Nancy, menuliskan resep gule aceh ala Mami mertua. dan kemarin, aku coba memasaknya dengan diniatkan betul. Sebelumnya aku mendapat kiriman asam sunti dari Papi mertua di Belawan, kemudian kupastikan semua bumbu dan ikan sudah siap. Aku paling gak bisa masak, kalau baru mulai, harus nyari-nyari bumbunya dulu.

Maka kusiapkan waktu 2 jam, khusus untuk mengumpulkan bahan, memotong dan menggiling, hingga memasaknya. Waktu yang relatif banyak buatku, karena sebetulnya aku lebih memilih 2 jam itu untuk menulis depan komputer, ketimbang nongkrong cantik di depan kompor... Tapi demi suami tercintahhh *tsaah :D 

Baiklah, berikut ini langkah-langkah membuat Gule Aceh ala Mami mertua. Menurut suamiku, bisa saja rasa dan kondisi gule berbeda-beda. Tergantung versi yang masak. Sementara indikator enak atau tidak enaknya, terletak dari apakah dimakan habis dan nambah gak suamiku jika menyicipinya. *Alhamdulillah, pulang kantor, suami makan pake lauk ini, gak komentar banyak, hanya makan sampai habis dan nambah lagi saudara-saudara! aku gak perlu pujian deh hehehe.. Suami makan dengan lahap dan nambah aja, sudah senang banget... 

Hemmm.. kembali ke persiapan memasak ya..

Siapkan dulu bahan-bahan berikut ini : *semua ini berdasarkan catatan adik iparku. ada beberapa bagian yang kutambahkan menurut versiku. Jadi mungkin teman-teman yang mau nyoba di rumah, bisa disesuaikan saja jumlahnya, yang penting semua bahan ada. 


Ini tulisan tangan adik iparku.
Ilmu masak mami mertua, emang banyak turun ke dia


 1. Siapkan 1 kg ikan tongkol. potong sesuai selera. Aku menggunakan ikan tongkol, karena ikan ini banyak dagingnya, tidak mudah hancur saat dimasak dan karena emang ikan kesukaan suami. Siapkan 2-3 jeruk nipis untuk dibalur ke ikannya yaaa..:) 

2. 1 ons cabe merah. Kemaren aku hanya punya cabe satu genggam. nggak ngukur berapa beratnya. Pastikan juga ada cabe rawit untuk diceburkan nanti (saya suka pedas soalnya). 

3. 1 genggam bawang merah.

4. 1 siung bawang putih. (kemaren aku pake 2 siung, karena aku suka bawang putih)

5. 1 ruas jahe

6. 1 ruas lengkuas (laos) *kemaren dapat seuprit di dapurku :D 

7. 1 telunjuk kecil kunyit

8. 4 (empat) lembar daun kunyit ukuran kecil, atau kalau suka bisa lebih banyak, atau jika tak suka, bisa selembar daun kunyit saja. 

9. 4 (empat) sendok makan ketumbar (lah kemaren ternyata aku kurang nih ketumbarnya, hanya 2 sendok makan... salah baca resep ini ternyata...hehehe ketahuannya pas nulis lagi resep ini..) 

10. 1 jepit jintan kasar (aku kemaren ukuran ujung sendok makan, jadi seujung kecil)

11. 1 jepit jintan halus

12. 4 (empat) buah cengkeh (bisa lebih bisa kurang, tapi harus ada)

13. 1 genggam kecil asam sunti (ini mempengaruhi asam manis kuahnya. dan asam sunti ini adalah hasil pengawetan atas asam belimbing wuluh. kemaren aku minta dikirimin oleh Papi mertua)


Inilah penampakan bumbu-bumbu dan bahan tersebut sebelum diolah
Aku biasanya kalau masak, memang harus dibuat seperti ini, kalau nggak, suka lupa urutan masaknya
*cooking mom jadi2an hehehe



Selanjutnya, kita giling (blender) 3 bagian. 

Bagian pertama 4 sdm ketumbar, jintan halus dan kasar. ketiga bahan ini diblender sampai halus. kemaren karena blenderku kurang bagus, aku harus menggiling dengan tangan bahan ini. karena gak kegiling sama mesin blenderku. lalu letakkan dalam wadah sendiri. 

Bagian kedua, bawang merah, bawang putih dan cabe. digiling sampe halus. Oh iya, pastikan ada bawang merah beberapa siung yang diiris, dan cabe rawit yang disiapkan untuk diceburkan tanpa digiling ke kuah gulai nantinya. sisihkan dalam satu wadah. 

Bagian ketiga, asam sunti yang digiling halus juga. tentunya selama menggiling, tambahkan sejumlah air, agar mudah menggilingnya. Lalu sisihkan

*singkatnya, semua bumbu dihaluskan kecuali daun kunyit dan cengkeh. 

Kemudian, khusus ikan tongkol, setelah dibalur jeruk nipis 2-3 butir, selama 2-3 kali. Jadi kalau lihat Mami mertua itu, kalau mau masak ikan tongkol untuk gulai aceh ini, selalu direndamnya dengan sedikit air jeruk nipis ini sebentar. Lalu dicucinya sedikit, kemudian dibalurin lagi dengan air jeruk nipis yang baru. Lalu endapkan. Jadi mengendapkan ikan tongkol dengan air jeruk nipis ini lebih baik dilakukan di awal, sebelum melakukan penggilingan dan pengirisan bumbu.

Kata alm. Mami mertua, itu untuk mengurangi aroma amis ikan tongkol. Saya ikuti caranya...:)

Agak kabur gambarnya.
Ini penampakan bahan2nya setelah diblender dan dihaluskan


Langkah selanjutnya :

Masukkan minyak sayur untuk menumis, secukupnya saja, kalau kita menggunakan kuali dengan pelapis teplon, gak perlu terlalu banyak minyaknya. Tumis bawang merah yang sudah diiris sedikit. Tumis hingga wangi. 

Tips dari ibuku sendiri, kalau menumis bawang, kalau sudah aromanya wangi
merebak kemana-mana, itu artinya siap dimasukkan bahan masakan yang lain. :) 


Setelah wangi, masukkan semua bumbu yang sudah digiling satu persatu. Pastikan semuanya sudah masuk, lalu tumis terus sampai aromanya merebak dan mewangi. 
Sekitar 2-3 menit dengan api sedang, kayaknya aroma khas rempah akan menyeruak memenuhi wilayah dapur kita...:)
ini campurang semua bahan


Jika sudah wangi, baru masukkan satu persatu ikan tongkol. Pastikan biji jeruk nipisnya gak ikut masuk.  Kadang, kalau khilaf, terus ada biji jeruk nipis masuk dan kegigit, langsung pahit dan bikin gak enak makan gulai ini lagi...

Tumis terus ikan tongkol dalam keseluruhan bahan yang ditumis. Jangan lupa masukkan air secukupnya *suamiku senang banyak kuah gulainya. kemudian juga garam sesuai tingkat kesukaan asinnya. Lalu aduk perlahan. 


Penampakan ikan tongkol yang kubeli di pasmod BSD :) 

Setelah itu, masukkan bumbu sisanya, yakni daun kunyit, cabe rawit atau cabe merah yang dibagi 2 *dipotek dua kalau istilahku, juga cengkeh. 
Aduk kembali dengan perlahan. 

Penampakan caber rawit dan daun kunyit bikin nambah selera ya? :) 

Untuk memastikan tongkolnya sudah masak dengan sempurna, perkiraan waktu menurut Nancy, sekitar 15 - 20 menit. Aku memilih 20 menit, karena daging ikan tongkolnya agak besar. Aku khawatir tidak matang sampai ke dalam, jika kurang lama. Tapi ini soal selera juga sih. Yang pasti, tips dari si adik ipar sih, jika sudah dirasa tidak ada bau kunyit lagi, sudah boleh diangkat dan siap untuk dihidangkan....

Hemmm.. Delicious kan ya? :)
 

Penampakan Gulai Aceh perdana buataku, setelah berpuluh-puluh menit berjibaku di dapur.
Mudah-mudahan akan sering bikinnya. Selama ada bahannya :) 

Nah, selama aku masak, apa yang terjadi dengan rumahku? Ke mana anak-anakku berada? Hehehe..Setelah selesai masak, dan membersihkan dapur, baru aku perhatikan. Rumahku yang sudah kayak kapal pecah, makin pecah berkeping-keping. *mulai lebai...hehehe

Bantal guling dan mainan bantal2an, semua ditumpuk oleh Aam dan dijadikan "sarang" barunya. Kemudian, mainan number dan puzzle yang kusembunyikan, berhasil ditemukannya dan tersebar indah di atas lantai..:)
Terakhir, Kak Billa dan Aam membajak komputerku. Untung beberapa tulisan sudah kusave. Dan itu artinya, hingga malam menjelang nanti, aku tidak bisa menggunakan komputer tersebut. 



bantal jadi sarang aam 
Puzzle number bertebaran di mana-mana 


Demikianlah kisah ini dibuat, dengan segenap rasa suka cita..:)

Semoga resep masakan ini bisa terus kubuat dan suatu hari bisa kuturunkan pada Billa. Gimanapun juga, ini adalah resep kesukaan ayah mereka dan juga resep keluarga besar ayahnya. 


Btw,...

Selamat mencoba teman-teman sekalian..:) 



Abaikan kondisi rumah yang sudah kayak kapal pecah
Moment lagi rukun begini selalu bikin aku gak jadi marah
meski rumah sudah hancur lebur..:)

*Pamulang, 30 April 2015