Wednesday, October 18, 2017

(Travelling Mom) Menikmati Seaworld dan Dufan Dalam Keterbatasan Waktu

Bayangan kami sekeluarga di Pasir Ancol
Kami ke sini lewat Mal Ancol 

Ini sebetulnya bukan pengalaman pertama bagi aku sekeluarga. Tapi menjadi terkesan, karena pertama bagi Aam. dan juga karena aku dalam rangka mendalami riset soal ikan terkait naskah R t R ku. :)

Berikut kisah singkat kami selama ke Seaworld dan Dufan.

Ada sekitar 3 hari yang bisa kami maksimalkan selama di Ancol. Selain menyesuaikan dengan jadwal ayahnya anak-anak yang sedang upgrading ijasah ANT 1 nya di STIP Marunda Tanjung Priok sana.

Hari pertama, Di Sekitar Hotel pada September 2017


Hasil editan
Lampunya terlihat cakep ya. Padahal sesungguhnya tidak seromantis ini hehehe
Karena sampe sana udah sore dan anak-anak memilih berenang dulu di hotel. Maka kami akhirnya memilih jalan-jalan saat malam hari, seputaran Ancol saja. Tanpa masuk ke dalam satu arena permainan. Hanya memanfaatkan kawasan gratisan. 


Kami memilih main pasir di kawasan Mal Ancol. Lalu pindah mobil lagi dan jalan ke arah Danau Ancol. Di sana banyak playground untuk olahraga dan bermain lari-larian....hehehe. Bagi yang demen foto2 ada juga beberapa spot yang menarik untuk jadi setting. Kalau bawa anak kayak aku mah, alamat gak dapat foto selfie yang keren.. hihihi. Tapi yang penting, fun dan gratis...:) 

Si Ayah unjuk kekuatan
main alat olahraga di taman Danau Ancol
Ngangkat dua anaknya pake alat ala ala ngegym. hahaha

susahnya ngajak foto berdua anak ini dengan sempurna :(


Hari Kedua, Seaworld. 

Nah, di hari libur,  kami berniat ke Seaworld. Ini kunjungan pertama Aam, kunjungan ke 4 bagi Billa dan kunjungan berkali2 bagi aku dan suami. Tapi aku antusias, karena aku sedang menulis tentang seekor ikan. Kayaknya pas banget jika masuk ke sini dan melihat kelakuan ikan laut. Siapa tau ada ide baru atau hal terkait yang memicu perbaikan naskah tersebut. hehehe

Anak-anak sudah tidak sabar mau lihat ubur-ubur
Lihat senyum cerah kami bertiga, minus si Ayah yang susah bener senyum ... wkwkkwk
Awalnya si Aam mah rada takut. Karena masuk ke dalam langsung suasananya gelap. Tapi lumayan, bagi perkembangan dirinya, yang selama ini marah atau tak suka dengan situasi yang beda.. Aam sudah merespon dengan baik. Ia hanya bilang "i dont like being here...." sambil pegangan tangan denganku. Aku pribadi juga waspada. Karena kalau agak gelap gitu, kudu hati2 bawa anak dan dompet,...iya kan?

Singkat cerita,... Billa dan Aam akhirnya menikmati semuanya. Termasuk nonton film tentang kura-kura di ruang nonton dekat eksibisi ubur-ubur. Alhamdulillah. Paling senang jika pergi ke tempat wisata, dan anak2 menikmatinya. Uang yang keluar itu rasanya berkah. hehehe

Sempat2in dah foto bareng penyelam :) 

Aam rada gentar di bagian lihat ikan gede2..

Ih, ada yang terpesona lihat Bundanya anak2 selfie...hahaha 

Yang paling disukai anak-anak, bagian melihat ubur-ubur...:) 

Oh iya, ada tempat untuk sholat juga di luar ruangan. Kita juga bisa masuk lagi, jika mau makan atau sholat dulu di luar, misalnya mau menyaksikan moment para penyelam memberi makan ikannya masih lama jadi mau makan atau ngapain dulu ke luar. Dibolehkan, asal kita minta cap lagi dulu ke petugas jaganya, Jadi masuk lagi dengan menunjukkan cap di tangan tsb. Gratis. . Sementara, kalau mau pup atau pipis, bisa di kamar mandi dalam ruangan seaworld. 

mencoba fasilitas kereta api
Oh iya, kami sempat mencoba menikmati fasilitas kereta api yang lambaaat banget. Hahaha. Tapi lumayan selain bus wara wiri, ternyata ada juga fasilitas gratisan kereta api. Menyenangkan bagi anak-anak juga. Anak senang, orang tua juga ikutan senang kan? Hehehe


Hari ke Tiga, Siang Bolong Ke Dufan

Nah, hari ini Senin. Anak-anak ijin sekolahnya. Aku awalnya sengaja ambil Senin, karena kalau hari libur, alamat antri main di Dufannya. Masalahnya jadi susah, karena ternyata si Ayah ujian di hari Senin itu. Hahaha.
Setelah gundah gulana, karena si Ayah belum pulang juga sampe jam 13.00, akhrinya anak-anak nggak ngambek lagi, saat jam 14.00 kami berangkat ke Dufan

Duuuh, panas siang bolong. Tapi demi Billa dan Aam...:)

Tiket harganya 200 ribu per orang. Karena jarang banget ke sini, selama ada Aam, baru sekali ini ke sana, sementara buat Billa ini kali ke 2.. maka kami memutuskan tidak membeli tiket tahunan. Karena tak yakin akan ke sini dalam waktu dekat lagi.

Adegan awal masuk Dufan pun lebay. Kedua anakku ini berpelukan saking senangnya. Duh nak! please deh! hahaha
Foto bukti diri hahahaha

resmi dapat cap dufan!
Apalagi setelah tangan dicap.. senang banget mereka. Dan lucunya, mereka banyak gak mau main juga. Well.. 200 ribu terasa mahal hanya untuk 4 dan 5 permainan yang bisa dan berani mereka lakukan. Bahkan untuk naik Bianglala pun aku menghadapi drama tangisan Billa yang takut pada ketinggian. Meski faktanya, saat di atas pun, ia menikmati juga pemandangannya. Luar biasa kudu sabar ini. Kali ini, wisata keluar duitnya berasa menyebalkan. Karena anak-anak gak gitu enjoy... hiks

Lorong menuju Dufan...cakep juga ya sekarang ;) 

Harga tiket 200 ribu satu orang kalau gak salah...hiks 

Wefie...selalu saja si Ayah gak mau senyum 

Aam semangat moto depan ini, gak bisa masuk karena lagi perbaikan
Aam ketakutan lihat ada kupu2 mau ikutan difoto

Semakin menyebalkan, karena beberapa permainan ditutup karena perbaikan, maintanance dan juga anak-anak tak berani ikutan.
Singkatnya, kami memilih menonton drama, lalu naik bianglala, sisanya main bombom car dan kuda komedi putar. Sisanya kebanyakan nggak mau atau nggak bisa. :(

Akhirnya kucoba nikmati saja dengan ambil foto sana sini. Lumayan buat kenang-kenangan. Hehehe

foto bareng maskotnya....hehehe

Kalau ini Bundanya yang ngotot banget ambil view ini untuk wefie hahaha

Kakak Billa ketakutan banget di awal naik ini
setelah itu senyum2

Menyaksikan drama Treasure Land
Lumayan buat hiburan..hehehe
Menjelang malam, kamipun pulang. Sholat ashar dan magrib dilakukan di mushola di Dufan. Karena pengunjungnya sedikit, maka sholatpun dirasa nyaman. Beda kalau pas hari libur, ampun2an. Aku dulu ngerasain soalnya kalau pas hari libur ke Dufan. 

Foto sejenak depan Bianglala.
Ada hurufnya yang hilang. Aam mempersoalkan banget hal ini hahahah

Saat menjelang pulang, di tengah komplain dan keberatan si Billa yang ingin segera pulang ke hotel, aku melihat satu path arah keluar Dufan yang penuh dengan lampu. Kawasan Fantasy Lights. Duh ini kawasan cakep bangeeet. Lampu-lampunya luar biasa. Kutabahkan emosi agar tidak kesal dengan gerutuan Billa yang tidak menyukai kondisi tersebut, aku melangkah terus menikmati lampu-lampu tersebut. Kalau Aam mah enjoy aja. hehehe 

Ini pintu masuk kawasan Fantasy Light.

Tamannya cantik yaaa

Beratapkan lampu. Kupaksa mereka berfoto
Ginilah hasilnya. hahahaha

Lokasi diambil dari kejauhan.. MasyaAllah 

Ada juga spot buat yang lope lopean hahaha


Aku menyukai sekali lokasi ini. Sayangnya pergi sama anak-anak yang sudah rewel ingin cepat pulang. Padahal kalau mau menikmati...duh sedap banget lampu-lampunya dipandang dan difoto.

Anyway... apapun itu... aku harus bersyukur. Ada rejeki untuk menyenangkan hati anak-anak dan aku. Gak tau suami ya... soalnya kan dia yang ngeluarin dana. Wkwkwkw..

Dan satu hal yang menyenangkan dari semua itu adalah... moodku menulis jadi nyaman, Billa juga ada tugas terkait laporan jalan-jalan dalam bahasa Inggris bisa dibuatnya dengan semangat, karena ia baru saja dari perjalanan ke Dufan, ayahnya juga selesai Upgrading dengan lancar, dan Aam pun menikmati pengalaman pertamanya dengan bahagia.

Alhamdulillah....






(Travelling Mom) Menikmati Discovery Hotel, Penginapan Sebelah Dufan

Deklare : 
Tulisan tentang hotel ini ditulis atas keinginanku sendiri. 
Aku tidak mendapatkan benefit apapun atas tulisan ini.
Tidak ada kerjasama dalam bentuk apapun dengan hotel. 


Welcoming Statue at Lobby 


Kali ini, aku mengajak anak-anak ijin sekolah dan menginap sepanjang weekend di tempat ayahnya mereka training untuk upgrading ijasah ANT 1. Kami menghabiskan waktu di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

Nama hotelnya  adalah Discovery Hotel. Lokasinya ternyata bersebelahan dengan pintu masuk ke Dufan. Konter tiketnya persis beberapa meter sebelah kiri lokasi hotel. 

Kalau dari info yang kudapatkan dari website mereka, ternyata hotel ini adalah Bintang Empat. Meski kalau melihat fasilitas yang dimilikinya, sudah mirip dengan taste bintang lima (menurutku yaaa) hehehe. Tapi kayaknya, karena mereka hotel tua, mau gak mau, ada pengaruhnya juga ke pemberian bintang hotel. *pendapat berdasarkan kesotoyanku belaka. 

Lobbynya luas banget. Dan ada tempat jajanan kue
ini adalah lorong menuju kamar
karpetnya tebal. Khas hotel lama
anak-anak selalu senang mengenal hotel yang baru pertama kali mereka kunjungi
aku juga gitu sih! hehehe

Lupa nanya ke ayah mereka. Apa nama jenis kamar ini
kalau tidak salah di atas deluxe atau selevel. 
ada lobby juga dari kamar. sayang pemandangannya gak bagus

Yang selalu dilakukan Aam pertama kali adalah... naik ke tempat tidur
lalu melompat di atasnya.
Ini bagian kesukaanku. Hehehe
Menyeduh teh dan perlengkapannya di kamar :)
*sederhana amat ya kesukaannya? hehehe

Ini pintu luar kamar, difoto dari lobby kamar


Dan ini kamar mandinya. Minimalis kalau kamar mandinya
Sayang air hangatnya kudu ditunggu lama prosesnya. Kalau nggak sabar, ya mandi air dingin aja...:) 

Setelah menikmati kamar dan merapikan pakaian dari koper ke lemari, aku dan anak-anak mulai menikmati fasilitas hotel yang lainnya. Terutama sekali fasilitas kolam renang. MasyaAllah, ternyata luas banget halaman belakangnya. Dan aku boleh bilang, ini salah satu hotel yang sangat ramah dengan anak-anak. Halaman belakang hotel adalah taman bermain anak-anak. Ada kolam renang, play ground dan ruang kreatifitas. 


Kolam renangnya luas banget

Ada juga permainan airnya. Anak-anak suka banget
Ini saat sore hari, sebelum ramai anak-anak turun berenang 


Baru bertiga aja ini yang berenang


Anak-anak antusias banget. Karena kolam renangnya terbagi dua.
Kolam renang dewasa dan anak


Selain halaman belakang hotel yang mengingatkanku pada hotel Borobudur Jakarta ataupun hotel Novotel Bogor, ternyata makanan untuk sarapannya juga enaaaak. MasyaAllah, mirip dengan hotel Padma Bandung. Pilihannya memang tak terlalu variatif tapiiii,  rasanya enak di lidah banget. Aku paling senang ketemu hotel yang sarapannya cocok ama lidah Sumateraku. Bukan perihal rasa pedas belaka, tapi juga rasa yang bisa dirasa. hahaha... Ada banyak hotel yang menggusung variasi banyak dan beragam asal usul makanan, tapi pas dimakan, gak ada rasanya. Entah apa yang ada di kepala kokinya saat masak ya. Kog bisa, penampilan kece, saat dimakan tapi gak ada rasa. Atauuuu... emang seleraku aja yang nggak banget. Hahahaa...

Billa bolak balik nambah bubur ayamnya juga kekenyangan karena pancakenya enak  

Aam pun jadi suka bubur ayam 
Selain fasilitas kolam renang dan sarapan yang OK banget, hotel ini juga menyediakan taman bermain outdoor dan indoor. Anak-anak betah bener di hotel ini :) 



Indoor playground. Ada tivi, komputer, alat gambar, lego dan banyak lagi lainnya 


outdoor playground hanya ini, tapi patut segini. karena anak-anak cenderung milih main di indoor atau kolam renang 
Satu hal yang menarik lagi adalah kegiatan Sabtu dan Minggu paginya. Ada program untuk anak-anak yang cukup mendidik. Yakni belajar membuat gelang atau kalung dan juga belajar membuat donat. Billa dan Aam antusias membuat kalung gelang di hari Sabtu, sementara hari Minggu, Billa memilih ikutan belajar membuat Donat.

Sayangnya, semua program ini berbayar. Hahaha. Satu anak kena biaya 50 ribu kalau tidak salah. Tapi donat ataupun gelang kalungnya untuk mereka bawa pulang. Dulu pernah di Bandung, di hotel Holiday Inn kalau tidak salah, ada juga program bikin donat, dan gratis. Atau di hotel R Rancamaya, ada program memberi makan rusa yang juga gratis. :) 





Berikut simpulanku soal hotel ini : 

Kekurangan : 

1. Housekeepingnya alias pekerja yang bertugas membersihkan kamar, cenderung tidak profesional. Mereka tidak menyelesaikan pekerjaannya dengan sepenuh hati. Sering sekali aku harus menelpon mereka untuk meminta handuk kecil (small towel) atau pun teh yang kehabisan stok. Meski mereka tetap memberikan apa yang kumau, tapi ya gitu, kudu ditelpon dulu. :) 

2. Cara kerjanya juga slow but sure. Slooow banget. jadi nelpon kapan, yang diminta kapan datang. Aku perkirakan karena ini pas weekend kali ya. Banyak acara di beberapa ruangannya. Tapi, menurutku itu tidak bisa dijadikan alasan slow responnya para pihak tersebut. Kudu sigap donk! 

3. Aku bahkan harus meminta mereka memvakum karpet kamar, karena kalau tidak para housekeeper itu akan diam saja melihat remah makanan di karpet. Alamak! dimana-mana, kalau hotel pake karpet kamarnya, kudu divakum atuh! gimana ini?

Boleh kusimpulkan, bahwa para housekeepernya kudu diupgrading deh! Aku sempatkan menulis di kertas komplain ke mereka, dan kuberikan ke front desk. Aku gak ketemu  manajernya soalnya. Untuk urusan gini, aku dan suami emang mau menyibukkan diri, menulis dan complain. Bukan untuk diri kami saja, tapi demi konsumen lainnya, juga demi kebaikan hotel tersebut. Bagaimanapun juga, aku suka banget ama hotel ini. 

Kelebihannya : 

Banyaaaaaak.
Aku rekomendasikan banget hotel ini buat para keluarga yang gak punya waktu keluar kota, dan hanya pengen leha-leha serta menyenangkan hati anak-anaknya. 

1. Fasilitas hotel oke banget. 
Terutama kolam renangnya, sungguh ramah anak. Program yang digusung Sabtu Minggu sungguh keren dan menyenangkan. Meskipun orang tua harus merogoh uang di kantong sebelum ikut program kreatifitasnya hehehe. Tempat ngegymnya juga enak. Namun yang utama, fasilitas halaman belakang hotel ini sangaaat ramah anak. Menyenangkan bagi anak-anak yang berlibur di sini. Wifinya juga jalan lancar. *ini penting kan? hehe

2. Sarapannya OK banget jugaaaa
Enak banget di lidah. Apalagi kue2annya. Juga semuanya deh. Ampe ke kari ayamnya enak. Hihihi. Aku cicipin semuanya. Kalau udah gini, salahkan diri sendiri, niat mau diet, tapi nginep di hotel yang sarapannya enakeeeeuuun. hehehe Variasi makanan relatif, meski pembuatan style atau gaya penataannya tidak detail *beda dengan hotel Ambarukmo di Jogja yang detail banget. 
Buat yang demen makanan kaya rasa rempah, aku rekomendasikan juga hotel ini yaaa...:) 

3. Lokasi hotel sebelah Dufan.
Yeeey.... ini juga menyenangkan. Aku dan anak-anak juga di hari Seninnya ke Dufan. Tinggal jalan kaki doank, sedap banget kan ya? nanti cerita detail ke Dufannya di postingan berikut ya... Buat yang niat banget menghabiskan waktu seharian di Dufan, kayaknya seru juga jika nginepnya di hotel ini. Jadi setelah letih atas kesenangan seharian, tinggal tidur nyenyak di sebelah Dufan dan sarapan dengan sedapnya. :)

Singkatnya, hotel ini, kurekomendasikan banget untuk penginepan sekeluarga. ini hotel ramah anak dan keluarga banget. :)

- September 2017 -

Wednesday, October 11, 2017

(Travelling Mom) Griya Persada Yang Luas, Namun Belum Sempat Kueksplore.

Pernyataan :

Tulisan ini kubuat dengan kesadaranku sendiri.
Tidak ada kerjasama dalam bentuk apapun antara aku dan hotel Griya Persada


Hotel Yang Penampakannya Sederhana
Tapi Halamannya Luas Banget

Sesaat aku tiba di stasiun Kereta Jogjakarta tanggal 17 Agustus subuh, aku dan keluarga segera menggunakan taksi dan menuju rumah sahabatku saat aku masih dosen di FH Unsri bertahun lalu.

Namanya, Putu Samawati. Ia sedang mengambil program doktoralnya di UGM. Tinggal bersama keluarganya di salah satu kawasan selatan Jogjakarta.

Setelah bertemu kangen, ngobrol dan sempat istirahat sebentar, aku dan keluarga diantar oleh Putu menuju ke arah utara Jogja, kawasan Kaliurang. 

Udara mulai semakin dingin. Angin gunung mulai terasa. Kami pun tiba di hotel sekitar pukul 2 siang, karena tadi makan siang dulu. Alhamdulillah, hotelnya luas sekali. Meskipun beberapa hal patut untuk menjadi catatan juga. 


Parkir mobilnya lumayan luas



Lobbynya sederhana sekali. Tapi pelayanannya ramah 


Ada warung makan bakso dan lainnya.




Kolam renangnya lumayan. meski airnya dingin banget



Fasilitasnya berupa rumah atau villa sendiri-sendiri


Tempat jalan kaki dan tamannya banyak banget 


Beragam patung khas jawa juga banyak 


Kalau malam, lokasi ini keren banget dengna lampu-lampunya 

Sebelum masuk kamar, kami sempat mejeng bareng dulu 


Luas banget ya
bukan harimau patungnya yang buas. hahaha
Sayangnya, kesempatanku untuk mengeksplorasi hotel ini tidaklah maksimal. Waktu yang ada kumanfaatkan untuk membuat PR dan riset untuk tulisan selama workshop. Juga berdiskusi bersama anggota team lainnya. Namun, hari pertama berhasil kumanfaatkan untuk mengeksplore lingkungan hotel, meskipun tidak maksimal. 


Jalan setapaknya keren 

Banyak kolam ikan

Musholanya luas

Ada banyak binatang yang dipamerkan juga 

playground yang mengasyikkan 

Lapangan yang luas banget, untuk berbagai aktivitas di luar
Setelah bersama-sama menjelajahi lokasi hotel, aku pun masuk ke dalam kamar. Dan fasilitasnya sederhana. Menurut aplikasi internet, biaya 1 kamar deluxenya sekitar 800an ribu permalam. Aku berhasil mendapatkan harga diskon menjadi 500an ribu, dengan menggunakan corporate rate dari pihak panitia yang mengundangku workshop di sana. 

perjalanan ke kamar. sepi 

pintu kamarku 

penampakan dari dalam kamar ke pintu

tempat tidur double


kamar mandi yang bersih dan rapi 


mengingatkan model kamar mandi di rumah



Ada banyak hal yang bisa kuceritakan dalam hal kelebihan dan kekurangannya. Tapi banyak kelebihannya kog. 

Kekurangannya hanya : 

1. Lokasi jauh dari pusat kota. Para peserta workshop mengalami kesulitan untuk main ke pusat kota atau alun-alun, karena taksi lama datangnya. Saat cek out pun, beberapa teman nyaris bosan menunggu kehadiran taksi yang menjemput mereka. 

2. Internet yang slow banget. Ini menyebalkan, karena nyaris di beberapa spot terasa blind spot. Dari kamar pun aku tidak bisa mengakses internet sama sekali. Harus pindah ke lokasi lain. Dan ini menyiksa banget, terutama bagi penulis yang harus segera mencari info tentang tema tulisan. huhuhu

3. Cuaca relatif berangin dan dingin. Bagi yang tak suka angin gunung, segeralah membeli dan menggunakan jaket. Aku terpaksa membeli jaket di toko hotel tersebut. Beruntungnya tinggal di Jogja, harga jaketnya  muraaaah. hahaha

Nah, sekarang bicara kelebihannya yaaa

1. Luas banget halamannya. I love it so much. Kondisi hotel ini bagus untuk outbond family gathering, atau menjauhkan diri dari dunia hiruk pikuk

2. Harga kamar relatif murah, meski wifi tidak mendukung. Harga makanannya juga murah dan enak. 

3. Posisi kamar yang berjauhan ini antara menguntungkan dan nggak. Menguntungkan bagi mereka yang menghindari suara ramai. Tapi tidak menguntungkan bagi mereka yang penakut. hahaha

4. Kolam renang dan gym ada di tempat. suami dan anak-anakku memanfaatkan banget fasilitas ini dengan baik.

5. Ada toko makanan ngebakso gitu. Lumayan untuk makan siang jika tidak berhasil mencuri waktu ke kota atau tempat makan lainnya. 

6. playgroundnya cukup menyenangkan. Ada outdoor playground, kolam renang, perpustakaan, dan playground indoor juga. sungguh memuaskan bagi anak-anak untuk bermain dan berlari-lari di halaman hotel ini. 

7. oh iya... posisi hotel ini tak jauh dari museum merapi. Jika ada waktu luang, bisa mampir ke sana dan melihat kondisi sisa-sisa lahar merapi. 


Secara keseluruhan, aku lebih merekomendasikan hotel ini untuk keluarga besar dan kegiatan family gathering atau outbond kantor, ketimbang acara workshop. Kalau workshop serius apalagi yang membutuhkan akses internet yang bagus, maka hindari hotel di lokasi pegunungan. Aksesnya bikin stress...hahah

Btw... kalau ke sini dan tipe gak kuat dingin, jangan lupa siapkan jaket yaaa :)